Senin, 29 Juni 2020

MENCINTAI DALAM DIAM


Melihatmu saat itu
Membuatku ingin selalu mendekapmu
Memelukmu layaknya aku adalah Dirinya
Merangkulmu layaknya aku milikmu
Mencintaimu layaknya akulah yang kau cinta

Angan
Hanya itulah yang terlintas
Ketika aku benar benar tahu bahwa kau tak pernah melihatku
Ketika aku benar benar tahu bahwa kau tak pernah milikku
Ketika aku benar benar tahu bahwa kau tak pernah mendekapku

Disini, aku disini
Mendambakanmu berakhir dengan Dirinya
Kemudian memelukku dan tak kau lepas
Namun apa dayaku?
Ketika kau justru hanyalah milik Dirinya

Aku hanya dapat berharap
Tuk memilikimu seutuhnya
Biarkan kini aku tetap menjadi penikmat senyummu
Hingga akhirnya kau menyadari betapa aku menginginkanmu
Biarkan kini aku tetap menjadi pecandu tawamu
Hingga akhirnya kau menyadari betapa aku mencintaimu

Selasa, 02 Juni 2020

BERDUA


Berdiri tanpa pijakan
Seakan aku melayang kesana
Menghampiri ribuan awan
Melihat kehidupan yang fana

Tidak, aku tidak punya sayap
Apalagi kekuatan untuk terbang
Ah! Mustahil
Yang aku miliki hanya dirimu
Bagaimana bisa aku terbang jauh?
Ketika kau merantaiku
Dengan tali yang sangat kuat
Hingga aku tak bisa pergi jauh darimu

Tidak, aku tidak ingin pergi
Aku akan tetap bersamamu
Menggapai semua impian kita
Menyambut bahagia kita
Berdua
Diatas tanah yang kini mulai retak
Aku akan tetap selalu mendampingimu
Hingga sayapku kembali kau perbaiki
Dan kita akan terbang Bersama

Jumat, 29 Mei 2020

RINDU


Ketika hujan turun lagi
Dan saat itulah aku kembali mengingatmu
Mengingat tentang rindu ini yang membuatku sakit
Membuatnya semakin perih, seperti tergores pisau

Bertemu, hanya itu penawarnya
Namun tak juga tersampai
Kini ku coba tuk abai
Tetapi bayanganmu selalu mengusik
Selalu hadir saat mataku terpejam
Dan karena itu, kini aku seorang pecandu malam
Yang tak mau melewati setiap detiknya
Karena hanya kehampaan yang selalu datang saat aku bermimpi

Cukup, aku sudah tak tahan lagi
Cepat kemarilah
Temui aku
Peluk aku

Rabu, 27 Mei 2020

SUDAH


Pecah tangisku
Saat kembali melihatmu
Menggenggam tangannya, memeluk raganya
Ah, sungguh pedih

Sudahlah, cukup nostalgianya
Dulu kau memang miliknya
Tetapi kini ia bukan milikmu lagi, sayang

Apa kau lupa?
Ketika ia menyakitimu
Hingga air matamu mengering
Ketika ia meninggalkanmu
Hingga kakimu lunglai terjatuh

Sudah, duduk saja disini denganku
Akan ku buat kau tertawa lepas
Akan ku buat kau tersenyum lugas

Sudah, jangan bersedih
Mari Bahagia bersama

Selasa, 26 Mei 2020

RUMAH


Singgah sekedar singgah
Ditepi kehancuran yang sedang ku rasa
Ditepi keterpurukan yang sedang menghampiri
Terjatuh itu sakit, bukan?
Sendirian itu pahit, bukan?
Terbiasa, tersingkir diantara keramaian
Tak ada yang melihatku
Tak ada yang menyapaku

Hingga ada yang datang menghampiri
Bertanya apakah aku kesepian?
Tidak, aku tidak kesepian
Aku hanya membutuhkan rumah untuk pulang
Rumah yang siap menerimaku kembali datang
Dia berkata, peluklah aku, anggap aku rumahmu
Tempatmu kembali saat kau kehilangan arah

Oh sungguh
Aku memilikinya saat ini
Rumah impianku
Yang siap membukakan pintu kapan saja
Hanya untuk diriku


Rabu, 20 Mei 2020

LUKA


Berdiam ku disini, bukan tuk terluka
Namun aku juga tak mampu tuk bangkit
Aku tak sanggup banyak berkata
Karena hatiku terlalu sakit

Entah apalagi yang harus ku suguhkan
Kepada mereka yang selalu ingin bertahan
Karena aku sudah tak sanggup lagi
Untuk hanya sekedar membuka hati

Disaat aku sudah tak ingin mencintai
Dirinya datang membawa banyak cinta
Cinta yang tulus dan tak meminta kembali
Entah, apakah hadir sebuah rasa

Namun aku sangat ingin selalu menerima
Atas semua perlakuan manisnya
Dan kini, aku sangat mencintainya
Sungguh, tak ingin kehilangannya